Welcome Myspace Comments
MyNiceProfile.com Cute Blue Elephant

Rabu, 30 Maret 2011

KESAALLLL

Kesal atau dongkol pada diri seseorang sering direfleksikan dengan marah di dalam hati atas suatu kejadian tertentu. Tetapi kalau tidak tahan sering diungkapkan dengan teriakan minimal dengan bergunggam. Bayangkan saja misalnya ketika orang-orang sedang begitu sabarnya mengantre untuk membeli tiket kereta, tiba-tiba ada seseorang nyelenong saja ke tempat tiket. Dan anehnya kok dilayani oleh petugas tiket. Wajar saja lalu setiap orang disitu kesal melihat ulah ke dua orang tersebut. Itulah yang disebut dengan kesal yang wajar. Bagaimana dengan contoh yang satu ini; misalnya ketika seseorang (A) telah memberikan pertolongan kepada orang lain (B). Namun yang ditolong (B) tidak mengucapkan terimakasih sedikit pun kepada si A. Pantaskah si A begitu kesalnya kepada si B?. Ya bisa jadi timbul kesal karena merasa tidak dihargai. Namun dikategorikan kesal yang tak wajar. Bahkan dekat dengan ciri kebodohan. Mengapa? Karena kalau seseorang telah membantu orang lain dengan tulus iklas lalu mengapa dia harus  mengharapkan penghargaan dari orang yang ditolongnya. Kecuali kalau tidak ikhlas alias mengharapkan sesuatu dari yang ditolongnya. Lalu bagaimana di dunia pekerjaan?

Rasa kesal adalah famili dari rasa kecewa. Kesal lebih berdimensi lingkup masalah dan waktu yang relatif lebih sempit dan berjangka pendek ketimbang  kecewa. Kecewa dikenali sebagai langkah awal timbulnya stres yang kemudian berlanjut ke depresi. Rasa kesal lebih cepat hilang ketimbang kecewa apalagi kalau kecewa berat. Akumulasi dari sejumlah kekesalan, lebih-lebih kesal yang tak terselesaikan, lambat laun akan membentuk kekecewaan.Seperti halnya pada habitat kehidupan  yang lain setiap karyawan bisa mengalami rasa kesal di tempat kerjanya. Apakah karena masalah jenis dan beban kerja yang relatif berat; masalah hubungan dengan rekan kerja dan atau atasan yang tiba-tiba kurang harmonis; masalah kinerja yang rendah; masalah penghargaan dari atasan yang kurang; dan kesal karena baru saja ditegur atasan.

Kekesalan seseorang pada orang lain bisa berangkat dari adanya prasangka. Disitu ada fenomena persepsi yang timbul karena adanya informasi tentang objek tertentu; misalnya tentang kelalaian karyawan dalam bekerja. Informasi itu bisa didapat dari orang lain atau dari hasil pengamatan sendiri. Persepsi yang muncul bisa melahirkan rasa kesal atasan kepada karyawan bersangkutan. Semakin banyak atasan memperoleh informasi yang akurat dan valid tentang kelalaian karyawan semakin memungkinkan timbulnya rasa kesal atasan. Sebaliknya semakin sedikitnya informasi yang diperoleh dan sepotong-potong atau hanya dari satu sisi saja semakin besar peluang terjadinya bias persepsi. Semakin bias informasi semakin besar terbuka peluang timbulnya prasangka negatif. Dengan kata lain terjadi kekesalan atasan yang tak terkendali Yang terjadi kemudian adalah bukan saja timbulnya rasa kesal karyawan tetapi juga rasa sesal mengapa sang atasan bisa bertindak sembarangan kepada karyawannya.

Kekesalan seorang karyawan bisa berdampak pada motivasi kerja. Bisa berbentuk menurunkan motivasi kerja dan malah bisa sebaliknya. Misalnya kalau ada atasan yang mengatakan bahwa beberapa karyawan termasuk  ”bodoh”. Bisa dipastikan karyawan bersangkutan akan kesal. Sudah kerja keras kok atasan menilainya seperti itu. Semacam tidak ada penghargaan. Apa yang kemudian terjadi?  Bagi karyawan yang berkepribadian lemah; semakin kesal semakin menurun motivasi kerjanya. Dan kondisi ini potensial menurunkan kinerjanya. Namun bagi mereka yang bermental kuat justru kekesalan bisa mendorongnya keluar dari rasa kesal. Dengan segala upaya, termasuk belajar bekerja dengan baik, maka karyawan bersangkutan ingin membuktikan bahwa dirinya bukanlah seperti yang dinilai oleh atasan tadi.

Untuk mengurangi kekesalan karyawan maka ada dua pendekatan yang bisa diterapkan; yakni dari sisi karyawan dan sisi manajemen atau atasan. Dari sisi atasan, manajemen seharusnya mampu menghindari rasa kesal dirinya yang berlebihan karena ulah karyawannya. Untuk itu atasan perlu memperkecil ungkapan-ungkapan negatif kepada karyawannya. Sebab kalau itu sering diungkapkan bukan saja akan membuat kesal karyawan tetapi juga potensial terjadinya konflik atasan-bawahan. Dengan kata lain teguran yang semena-mena mengakibatkan fenomena kontra produktif.Yang terbaik dilakukan adalah menjelaskan kepada karyawan tentang titik-titik kelemahan karyawan  langsung ke yang bersangkutan. Kemudian sama-sama mencari jalan keluarnya.

Kemudian dari sisi karyawan, sebaiknya jangan memelihara kekesalan. Memang kesal itu wajar apalagi kalau karyawan bersangkutan  tidak merasa keliru tetapi atasan menyalahkannya. Bergantung pada penyebab kekesalan maka sejauh mungkin para karyawan menahan diri untuk berbuat protes besar-besaran kepada manajemen. Kecuali hal-hal yang menyangkut sangat personal misalnya mengejek dengan kata-kata kasar, sampai-sampai menyebutkan nama-nama penghuni kebun binatang. Kemudian tidak salahnya secara individu,  karyawan ”menegur” atasan untuk tidak melakukan hal itu kepada dirinya. Namun di luar itu, seperti teguran rutin yang berkait dengan ketidakdisiplinan, kelalaian kerja, kecerdasan berpikir dan bekerja, sebaiknya karyawan mengoreksi diri. Jadikan kekesalan hanya berskala sesaat saja dan  menjadikan teguran sebagai unsur motivasi untuk memperbaiki kapabilitas diri. Anggap saja suatu teguran dari atasan berarti atasan bersangkutan masih memiliki perhatian besar terhadap karyawannya.
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta
Proklamator

Selasa, 29 Maret 2011


Dahulu kala, hiduplah seorang tuan tanah yang kaya raya. Semua orang yang tinggal sekampung dengannya mengakui hal itu. Sering sekali masyarakat sekitar meminjam uang kepadanya untuk kebutuhan mereka. Pada suatu hari, seorang petani miskin sedang kesusahan mencari uang untuk anaknya yang sedang sakit. Kemudian...
Petani                   : “Assalamu’alaikum, tuan boleh saya masuk?.”
Tuan tanah         : “Ada perlu apa kamu kemari?.”
Petani                   : “Maaf tuan, saya datang kemari untuk meminjam uang kepada tuan”, dengan wajah
                                    takut.
Tuan tanah         : “Apa? Pinjam uang lagi? Hutang yang kemarin saja belum terbayarkan, kamu mau
                                    menghutang lagi”, dengan suara yang keras.
Petani                   : “Saya janji tuan, saya akan mengembalikan hutang saya tepat waktu. Saya sangat
                                    butuh sekali, anak saya sedang sakit tuan. Saya mohon tuan”, sambil memohon.
Tuan Tanah         : “Bagaimana?”, sambil membisik kepada asisten Tuan Tanah.
Asisten                 : “Begini saja, Jika kamu tidak dapat mengembalikan uang Tuan saya dalam waktu 3  
                                    bulan, sebagai jaminannya,  akan kuambil surat tanah kamu.”
Istri petani          : “Iya tuan. Saya setuju. Terima kasih tuan.”
Tuan tanah         : “Berapa uang yang kamu butuhkan?.”
Petani dan Istri : “Enam puluh keping uang perak tuan.”
Tuan tanah         : “Asisten, uangnya!...”.
Asisten                 : “Ini ambil.”
Petani                   : “Terima kasih, tuan. Saya permisi, tuan.”
Akhirnya, anak petani itu dapat berobat, dan kemudian sembuh.
3 bulan kemudian, tuan tanah itu pergi untuk menagih hutang-hutang warganya, termasuk si petani itu.
Ketika dia sampai di rumah petani itu. Dia bertemu dengan anak petani itu...
Tuan tanah         : “Dimana ayahmu, Nak? Kenapa dia belum juga membayar hutangnya?.”
Anak 1                  : “Ayah saya sedang pergi menggali lubang baru, karena ia harus menutupi lubang 3
                                    bulan lalu.”
Tuan tanah         : “Jawaban apa ini?”, Si Tuan Tanah sama sekali tidak mengerti.
Asisten                 : “Lalu ke mana ibumu?.”
Anak 2                  : “Ibuku? Ibuku sedang memanggang roti yang dimakan minggu lalu.”
Tuan tanah         : “Aneh sekali jawaban anak ini! Sembarangan saja dia.” Sambil membisik kepada
                                    asistennya.
Asisten                 : “Lalu di mana kakak laki-laki dan kakak perempuanmu?.”
Anak 3                  : “Kakak laki-laki saya sedang memberi kehidupan pada benda yang sudah mati.
                                    Sedangkan kakak perempuan saya sedang menangisi kebahagiaan tahun lalu.”
Asisten                 : “Anak ini terlalu nakal”, membisik kepada tuan tanah.
Pada saat itu anjing keluarga petani itu menggonggongi Tuan Tanah itu. Anak petani itu segera menjepit
Anjing itu dengan kakinya.
Tuan Tanah         : “Lalu apa yang sedang kalian lakukan, itu?.”
Tuan Tanah berpikir, tentu pertanyaannya kali ini akan dijawab dengan jelas. Namun jawaban anak itu
tetap aneh...
Anak 1,2 dan 3   : “Kami sedang melindungi tungkai.”
Kemudian, Tuan Tanah menjadi marah..
Tuan Tanah         : “Saya tidak mengerti apa yang kalian katakan. Kalian pasti suka mempermainkan
    orang!.”
Sambil tertawa, anak ketiga itu berkata ...
Anak 3                  : “Waaah, Tuan yang kurang cerdas. Kami kan sudah menerangkannya dengan jelas!.”
Dengan kesal Tuan Tanah berkata..
Tuan Tanah         : “Kalau kalian bisa menerangkan perkataanmu itu dengan jelas, saya tidak akan
                                    menagih hutang ayah kalian lagi. Bon hutang sebesar 60 keping uang perak ini akan
                                    segera saya sobek!.”
Anak 1                  : “Tuan bersungguh-sungguh?.”
Asisten                 : “Tentu saja.”
Anak 1                  : “Baiklah. Akan kami jelaskan. Ayah kami tidak dapat membayar pinjamannya 3 bulan
lalu sebesar 60 keping uang perak. Itu sebabnya, sekarang dia sedang pergi ke rumah keluarga kami untuk meminjam uang. Bukankan itu sama dengan menggali lubang baru, untuk menutupi lubang 3 bulan lalu?.”
Asisten                 : “Lalu kenapa ibumu sedang memanggang roti yang dimakan minggu lalu?.”
Anak 2                  : “Minggu lalu kami tidak punya makanan. Karena itu ibu meminjam roti dari tetangga. 
Hari ini kami baru mampu membeli tepung. Karena itu sekarang Ibu sedang memanggang roti yang kami pinjam minggu lalu.”
Tuan Tanah         : “Bagaimana dengan kakak laki-laki dan kakak perempuan kalian?.”
Anak 3                  : “Kakak laki-laki saya sedang mengairi sawah, supaya benih yang ditabur bisa tumbuh.
Sedang kakak perempuan saya telah ditinggal mati oleh suaminya. Dia sedang menangis sedih, karena teringat pada kebahagiaannya di hari-hari yang lalu.”
Asisten                 : “Lalu kenapa kalian melindungi tungkai?.”
Anak 2                  : “Kalau kami tidak menjepit anjing ini, maka anjing ini sudah menggigit tungkai Tuan.
Sekarang, penjelasan kami cukup jelas kan, Tuan? Tuan harus menepati janji Tuan. Kalau tidak kami akan melepaskan anjing ini.”
Tuan Tanah merasa kesal, namun ia kagum pada kepandaian anak kecil itu. Sesuai janji, akhirnya ia menyobek juga bon hutang sebesar 60 keping uang perak itu.


PLATYPUS

Assalamu’alaikum Wr. Wb. We will present about platypus. Before we present, we will introduce our self, i am oktavenyta eriana and i am dyah ayu pangestuti. We know in the world, there are many kinds of animals. And in our  persentation, we choose one of them, that is platypus. Ever you hear platypus? Platypus or (Ornithorhynchus anatinus) is a unique animal in the world. Its unusual appearance is so interesting. Platypus is the one of five species of monotremes. That is the only mammals that lay eggs. Platypus also including into venomous mammals like snake. Platypus is animal that can found in australia country. It lives in freshwater creeks, rivers and lakes.   The temperature of their body about 32 degree celcius. This temperature is lower than other mammals or about 38 degree celcius. The body of platypus is closed by brown fur that use to keep platypus warm. This animal has webbed feet.  And they also have a beak like duck too. these features that appear closer to those of a duck than to those of any known mammal. its beak used as censor organ, because it doesn’t has external ears. And it has venomous nails. But the only male platypus that has venomous nails. The Platypus uses its tail for storage of fat. The lenght of their tail is 10-15 for male, and 8-13 for female.  The weight of platypus is 1 to 2 kg. The lenght of their body about 30-40 cm. Male platypus is bigger than female platypus until 3 times. This venomous mammal has small eyes.  The diet of platypus is small insects and shrimp. Platypus also like to eat worms. Platypus usually find their food with diving in the water during 1.5 minutes. . It can travels up to 2 kilometers to looking for food.  Platypus has breeding season, in June-October. The shape of Platypus’ eggs are same as reptiles’ eggs. platypus is an excellent swimmer  and spends much of its time in the water to looking for food. But It does not like to live in deep water. It likes to be alone. Platypus belong to extinct animal. The other animals that belong to extinct animals are ; Sumateran tiger, eagle, cendrawasih, and others. The government protect them in the reservation because they are extinct animals.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang terhormat Ibu kokom sebagai guru bahasa Indonesia
Yang terhormat juga ...............................
Puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita nikmat sehat dan memberikan saya kesempatan untuk dapat berada di ruangan ini, sehingga saya dapat menyampaikan pidato saya untuk memenuhi penilaian B. Indonesia.
Pada kesempatan kali ini, saya OKTAVENYTA ERIANA dari kelas 9D akan menyampaikan pidato tentang PERGAULAN ANAK ZAMAN SEKARANG. Mungkin ini adalah masalah yang sering diperbincangkan oleh bapak ibu, bahkan kakek nenek kita. Mereka sering beranggapan bahwa budaya pergaulan anak muda jaman sekarang lebih 'susah diatur' daripada waktu beliau-beliau itu sedang menjadi pemuda-pemudi.h merasa muda, sebenarnya bagaimana si anda menilai budaya anak-anak muda jaman sekarang (kisaran SMP hingga perkuliahan)? Yuk kita lihat dari background budaya anak muda masa kini yang bisa ditinjau dari fashion, perilaku kepada orang tua, cara dia menyelesaiakan masalah dsb. dibandingkan dengan masa bapak-ibu kakek-nenek kita... Tapi jika pertanyaan itu dikembalikan ke diri kita khususnya yang masih dalam kategori muda atau yang masi
Lebih baik kah? Lebih buruk kah? Atau sama saja?
Wahh.. ini berat banget buat jawabnya, banyak sudut pandang yang harus di lihat.
Menurut saya, peluang untuk menjadi nakal terbentang luas di zaman sekarang, banyak hal yang bisa dicoba oleh para remaja. Berbagai jenis narkoba tersebar di mana-mana. Kalo dulu cuma bir,anggur dan cimeng. Dimalam hari banyak tempat-tempat yg buka seperti cafe, diskotik, warnet, warung aja buka malam. Tapi kalo dulu yg buka dikit dan ada anggapan keluar malam itu ga baik.
Dan kalo sekarang nih, anak-anak mudanya berani mengungkapkan keinginan mereka, kalo dulu anak mudanya terkesan pasrah.
Nah, apalagi sekarang ada yang namanya internet. Pasti setiap orang tau apa itu internet, karena jaringan sosial yang satu ini udah merebak dimana-mana. Bener kan?
Warnet yang menyediakan game online tumbuh menjamur dimana-mana di sudut wilayah.
permainan di dunia maya ini pun diserbu para pelajar baik SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa yang maniak game. Mereka betah menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer. Setelah playstasion (PS) kini game online jadi sarana bermain animasi. Fenomena ini tentu saja membuat para orang
tua resah, kesal bahkan geram. Betapa tidak. Sang anak jadi suka bolos, berbohong, pamit pergi les padahal nongkrong di warnet yang buka 24 jam. Para Orang tua mengeluh soal keberadaan warnet game onlie yang buka 24 jam, karena mrusak mental pelajar. Uang dihabiskan hanya untuk main game berjam-jam. Apalagi pada hari libur atau Minggu, para pelajar ini harus rela antri.
Adalagi yang namanya narkoba, Jumlah pengguna narkoba di Indonesia setiap waktunya semakin hari semakin begitu besar, hal tersebut mungkin dikarenakan lemahnya penegakan hukum di Indonesia sehingga para pengedar internasional dapat bekerja sama dengan warga negara Indonesia dan memperoleh keuntungan yang besar. Penyalahgunaan Narkotika dan zat aditif lainnya itu tentu saja membawa dampak yang luas dan kompleks. Sebagai salah satu contoh dari dampaknya antara lain perubahan perilaku, gangguan kesehatan, menurunnya produktivitas kerja secara drastis, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya yang semakin merajalela dan semakin meningkat.
Penyalahgunaan narkoba dapat dicegah melalui program-program diantaranya mengikuti kegiatan-kegiatan sosial, tidak bergaul dengan pengguna atau pengedar narkoba, tidak mudah terpengaruh ajakan atau rayuan untuk menggunakan narkoba. Pengguna narkoba biasanya lebih didominasi oleh para remaja dan anak sekolah.

Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, melakukan razia dadakan.

Biasanya pengedar maupun pemakai di sekolahh telah paham betul program-program disekolah untuk pencegahan pengguna atau pemakai disekolah, mereke tentu saja mengantisipasinya dengan sebaik yang mereka bisa. Sepintar apapun kiat mereka, ibarat sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya jatuh juga. Jurus-jurus jitu menghindari deteksi sekolah memang mereka kuasai, tapi mengingat sifat narkoba yang adiktif dan menutut dosis yang lebih tinggi maka disiplin cara aman akan terkuak juga

Untuk itu marilah kita hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan narkoba.
Dan Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.






Sabtu, 26 Maret 2011

perilaku anak zaman sekarang

Tadi barusan pulang dari beli kue di warung dekat rumah terpaksa deh lihat pemandangan yang bikin mual.
Waktu masuk ke warung sudah ada sepasang muda-mudi yang katanya "MAHA"-siswa yang katanya pula "Orang Yang Berpendidikan" ngobrol berdua dempet-dempetan, padahal tempat itu juga cukup luas, kenapa juga ngobrol aja kayak masuk gang sempit?!

Setelah selesai beli makan, mereka berdua berbalik masuk ke tempat kost-an yang ada didepan warung dan........BRAK! pintu rumah kost ditutup rapat.
weleh-weleh....